Sabtu, 15 Februari 2014

Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Terapi Bermain di Ruang Rawat Inap Anak RSUD

Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak. Biasanya anak akan mengalami pengalaman menakutkan karena perubahan dari lingkungan yang sudah akrab dengan lingkungan asing. Selain itu, peralatan medis, bau obat, penampilan staf rumah sakit serta perawatan dengan berbagai prosedur, menjadi sumber kecemasan bagi anak, yang bila tidak ditanggulangi akan menghambat pengobatan. Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak rawat inap pada anak adalah dengan pelaksanaan terapi bermain yang diharapkan dapat menurunkan stres dan meningkatkan immune anak sehingga mempecepat proses penyembuhan. 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan terapi bermain di ruang rawat inap anak. Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik berbentuk cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 orang, yang diambil secara total sampling. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor predisposisi yang terdiri atas pengetahuan responden tentang terapi bermain diperoleh dalam kategori baik sebanyak 25 responden (83,3%), sedangkan sikap dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (56,7%). Berdasarkan faktor pendukung yang terdiri atas fasilitas terapi bermain diperoleh sebanyak 24 responden (80%) menyatakan tidak lengkap dan 30 responden (100%) menyatakan manajemen rumah sakit (prosedur tetap) tidak mendukung berjalannya terapi bermain. Berdasarkan faktor pendorong menunjukan sebanyak 25 responden (83,3%) menyatakan anak (pasien) memberikan respon yang baik, 20 responden (66,7%) menyatakan keluarga memberikan respon yang baik, dan 19 responden (63,3) menyatakan pihak rumah sakit memiliki respon yang baik terhadap terapi bermain. Faktor lain yang ditemukan mempengaruhi pelaksanaan terapi bermain adalah 10 responden (3,3%) menyebutkan prasarana, 1 responden (3,3%) menyebutkan waktu khusus, dan 1 responden menyebutkan usia anak. Dengan demikian, perawat diharapkan dapat melaksanakan terapi bermain dalam membantu program penyembuhan anak di rumah sakit.

0 komentar:

Posting Komentar